Selamat datang di blog kami..!!! INSIDER 85 2k10

INSIDER 2k10 adalah pelajar angkatan 2010 yang bersekolah di SMA Negeri 85 Jakarta Barat. Menjunjung tinggi solidaritas antar pelajar... HIDUP PELAJAR.....!!!!

Senin, 12 November 2012

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI



Pertama sekali bab ini akan menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh sesuatu negara dari melakukan perdagangan luar negeri. Aspek kedua yang akan dibicarakan dalam bab ini adalah mengenai faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara menjalankan kebijakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri. Aspek terakhir yang akan dibicarakan dalam bab ini adalah globalisasi. Definisi globalisasi, faktor-faktor yang menimbulkan globalisasi, dan efek (baik dan buruk) dari globalisasi.
KEUNTUNGAN MELAKUKAN PERDAGANGAN
            Dua hal utama akan diterangkan dalam bagian ini. Pertama, akan diperhatikan pandangan ahli-ahli ekonomi di masa Merkantilis dan Klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat. Sesudah itu akan diterangkan berbagai keuntungan melakukan perdagangan luar negeri.
Pandangan Mazhab Merkantilis Dan Klasik
            Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam Mazhab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas dan ke-tujuhbelas, berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut mereka, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri.
            Sesudah itu, ahli-ahli Ekonomi Klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo telah mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis untuk menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi dan perdagangan, merupakan teori hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas. Yang dimaksudkan dengan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana setiap negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan. Tidak terdapat sebarang pajak dan peraturan-peraturan yang melarang ekspor dan impor.


Beberapa Keuntungan Melakukan Perdagangan
            Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tiada satu negara pun di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun kepentingan sektor luar negeri dalam suatu perekonomian berbeda dari satu negara ke negara lain. Di sebagian negara, ekspor dan impor meliputi bagian yang cukup besar dalam pendapatan nasional, sedangkan di beberapa negara lain ia merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Uraian berikut secara ringkas menerangkan beberapa keuntungan perdagangan:
1.    Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat Diproduksi Di Dalam Negeri
       Mengapakah berbagai negara melakukan perdagangan antara satu sama lain? Alasannya yang paling nyata adalah karena setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkan. Misalnya, negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebut di negara-negara di Asia Tenggara, terutama dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Sebaliknya pula negara-negara di Asia Tenggara belum dapat memproduksikan sendiri beberapa hasil industri modern seperti kapal terbang, kapal pengangkut minyak dan mesin-mesin industri. Maka negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.
2.    Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi
       Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun sesuatu negara dapat memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain, tetapi ada kalanya adalah lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat memproduksikannya dengan lebih efisien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.
       Sebaliknya pula terdapat barang-barang dimana Amerika Serikat adalah lebih efisien dari Jepang di dalam memproduksinya. Kedua negara ini dapat memproduksi kapal terbang dan gandum, dan misalkan Amerika Serikat adalah lebih efisien dalam memproduksi barang-barang tersebut. Dalam kasus ini lebih baik untuk Jepang untuk mengimpor kapal terbang dan gandung dari Amerika Serikat.
       Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut :
        i.            Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien
      ii.            Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri

3.    Memperluas Pasar Industri-Industri Dalam Negeri
       Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum mesin-mesin (alat-alat produksi) sepenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi, satu-satunya cara untuk memperoleh pasaran adalah dengan mengekspornya ke luar negeri.
       Apabila kapasitas dari mesin-mesin masih rendah, sehingga produksi mesin-mesin itu belum mencapai tingkat yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi keefisienan dari mesin-mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, untuk industri-industri yang mempunyai sifat seperti itu, perdagangan luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan keuntungan, tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi. Faktor yang belakangan ini selanjutnya akan menimbulkan keuntungan yang lebih banyak lagi kepada industri-industri tersebut.

4.    Menggunakan Teknologi Modern Dan Meningkatkan Produktivitas
       Selanjutnya perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Alat-alat kantor yang lebih baik seperti komputer juga dapat menaikkan taraf keefisienan manajemen. Keuntungan-keuntungan ini terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang. Di negara-negara tersebut kegiatan ekonomi masih banyak yang menggunakan teknik produksi dan cara manajemen yang tradisional. Oleh karena itu daya produktivitasnya masih rendah dan produksinya terbatas.

KEUNTUNGAN DARI SPESIALISASI: CONTOH ANGKA
            Telah dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan selanjutnya melakukan perdagangan luar negeri, dua keuntungan penting akan diperoleh oleh setiap negara. Keuntungan itu adalah :
        i.            Faktor-faktor produksi akan dapat digunakan dengan lebih efisien; dan
      ii.            Penduduk negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang

Asumsi-Asumsi Yang Digunakan
            Dalam menunjukkan keuntungan perdagangan luar negeri dengan angka-angka, dua gambaran akan dibuat, yaitu :
        i.            Gambaran dimana masing-masing negara memiliki keuntungan mutlak dalam mengeluarkan sesuatu barang
      ii.            Gambaran dimana masing-masing negara memiliki keuntungan berbanding dalam mengeluarkan sesuatu barang

            Disamping kedua asumsi utama tersebut, dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, beberapa asumsi lain perlu digunakan. Dua asumsi penting yang lain dalam analisis mengenai keuntungan perdagangan luar negeri adalah:
        i.            Setiap negara yang melakukan perdagangan telah mencapai kesempatan kerja penuh. Tidak terdapat faktor produksi yang menganggur.
      ii.            Setiap negara yang melakukan perdagangan tidak meggunakan hambatan perdagangan dalam perdagangan luar negeri. Dengan kata lain, setiap negara menjalankan perdagangan bebas.

            Disamping itu, untuk menyederhanakan gambaran yang dibuat, perlu pula digunakan beberapa asumsi tambahan yang berikut :
        i.            Hanya dua negara yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan
      ii.            Masing-masing negara hanya memproduksi dua jenis barang
    iii.            Masing-masing negara hanya memiliki dua unit faktor produksi
    iv.            Harga relatif, atau biaya penggantian (opportunity cost), yang dapat didefinisikan sebagai harga salah satu barang yang dinyatakan dalam unit barang lainnya, adalah tetap

Keuntungan Mutlak Dan Keuntungan Berbanding
1.      Keuntungan Mutlak
                        Yang diartikan dengan keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan efisiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lain.
2.      Keuntungan Berbanding
                        Keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari negara lain.

Keuntungan Mutlak Dan Perdagangan
            Untuk menunjukkan bagaimana perdagangan akan berlaku apabila setiap negara yang menikmati “keuntungan mutlak”, akan diperhatikan perdagangan yang berlaku antara Indonesia dan Thailand.
            Di dalam Tabel 11.3 digambarkan (i) tingkat produksi sebelum dan sesudah spesialisasi, (ii) bentuk dari spesialisasi, (iii) keuntungan dari perdagangan luar negeri, dan (iv) tingkat konsumsi sebelum dan sesudah perdagangan, di Indonesia dan Thailand.

Tabel 11.3
Keuntungan Mutlak dan Perdagangan Luar Negeri
Keadaan I : Produksi sebelum spesialisasi
     Negara             Produksi beras                 Produksi pakaian                 Harga relatif
   Indonesia               3.000 kg                             500 helai             1 helai pakaian = 6 kg beras
    Thailand               5.000 kg                             250 helai            1 helai pakaian = 20 kg beras
Keadaan II : Produksi sesudah spesialisasi
     Negara                                          Produksi beras                                     Produksi pakaian
   Indonesia                                                                                                        1.000 helai
    Thailand                                           10.000 kg                                                        -
Keadaan III : Penggunaan sesudah perdagangan
(Kurs pertukaran : 1 helai pakaian = 100 kg beras)
      Negara                                      Konsumsi beras                                Konsumsi pakaian
   Indonesia                                          5.000 kg                                              500 helai
    Thailand                                          5.000 kg                                              500 helai

Sebelum Spesialisasi
            Keadaan I menunjukkan keadaan sebelum wujudnya perdagangan di antara kedua negara tersebut. Masing-masing negara harus memproduksikan sendiri beras dan pakaian yang mereka butuhkan. Dalam contoh tersebut dimisalkan masing-masing negara hanya memiliki dua unit faktor produksi. Maka tiap-tiap negara akan menggunakan satu unit faktor produksi untuk menghasilkan beras dan satu unit lainnya untuk menghasilkan pakaian.

Sesudah Spesialisasi
            Sesudah spesialisasi produksi beras di Thailand dan pakaian di Indonesia adalah seperti yang ditunjukkan dalam keadaan II. Angka-angka di tabel menunjukkan bahwa dengan adanya pesialisasi faktor-faktor produksi dapat digunakan dengan lebih efisien.

Keuntungan Perdagangan
            Berdasarkan kepada asumsi diatas maka setelah perdagangan dilakukan jumlah beras dan pakaian yang tersedia dan dapat digunakan dimasing-masing negara adalah seperti yang ditunjukkan dalam keadaan III. Keadaan ini jelas menunjukkan perdagangan memungkinkan setiap negara menikmati lebih banyak barang dari yang dapat dihasilkan di dalam negeri.
Keuntungan Berbanding Dan Perdagangan
            Corak spesialisasi dan perdagangan luar negeri yang akan terjadi apabila masing-masing negara menikmati keuntungan berbanding dalam menghasilkan sesuatu barang, tidak banyak berbeda dengan di dalam keadaan dimana masing-masing negara mempunyai keuntungan mutlak. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam tabel 11.4, yang menggunakan produksi dan perdagangan mobil dan televisi di Amerika Serikat dan Jepang.

Tabel 11.4
Keuntungan Berbanding dan Perdagangan Luar Negeri
Keadaan I : Produksi sebelum spesialisasi
     Negara                 Produksi mobil                Produksi televisi                Harga relatif
     Jepang                          20                                    1.200                     1 mobil = 60 televisi
Amerika Serikat                50                                    1.500                     1 mobil = 30 televisi
      Jumlah                         70                                    2.700
Keadaan II : Produksi sesudah spesialisasi
     Negara                                         Produksi mobil                                   Produksi televisi
     Jepang                                                                                                              2.400
Amerika Serikat                                        100                                                            -
Keadaan III : Konsumsi sesudah perdagangan
(Kurs pertukaran : 1 mobil = 40 televisi)
     Negara                                         Konsumsi mobil                                Konsumsi televisi
     Jepang                                                   40                                                          800
Amerika Serikat                                         60                                                        1.600
     Jumlah                                                 100                                                        2.400

Sebelum Spesialisasi
            Dari keadaan yang digambarkan dalam keadaan I dapat disimpulkan bahwa harga relatif mobil lebih murah di Amerika Serikat, dan sebaliknya harga relatif televisi adalah lebih murah di Jepang. Di Amerika Serikat untuk memperoleh satu mobil yang harus dikorbankan adalah 30 televisi. Di Jepang satu mobil dapat ditukar dengan 60 televisi. Ini berarti bahwa Amerika Serikat mempunyai keuntungan berbanding dalam mengeluarkan mobil dan Jepang mempunyai Keuntungan berbanding dalam memproduksi televisi.

Sesudah Spesialisasi
            Tingkat produksi yang dicapai sesudah spesialisasi di Jepang dan Amerika Serikat adalah seperti ditunjukkan dalam keadaan II, yaitu 100 mobil (diproduksikan Amerika Serikat) dan 2.400 televisi (diproduksikan Jepang). Keadaan III memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai jumlah konsumsi mobil dan televisi di kedua negara setelah perdagangan dilakukan.

Keuntungan Perdagangan
        i.            Produksi mobil meningkat (dari 70 menjadi 100 unit), tetapi produksi televisi berkurang (dari 2.700 menjadi 2.400unit). adakah ini keadaan yang menguntungkan? Tentu saja! Harga pertukaran adalah 40 televisi = 1 mobil. Berarti kekurangan 300 televisi dapat diganti dengan kenaikkan produksi 7,5 mobil. Berarti tambahan 30 unit produksi mobil sama nilainya dengan 1.200 televisi-jumlah yang lebih besar dari pengurangan produksi televisi yang berlaku sesudah perdagangan
      ii.            Amerika Serikat menikmati keuntungan yang nyata, karena mobil dan televisi yang dinikmatinya melebihi dari jumlah yang dapat diproduksikan
    iii.            Jumlah televisi di Jepang berkurang sebanyak 1.200 -800 = 400. Tetapi jumlah mobil meningkat sebanyak 40 – 20 = 20. Nilai mobil tambahan ini adalah 20 x 40 = 800 unit televisi. Ini berarti Jepang juga memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri.

Syarat Perdagangan
            Dalam prakteknya tidaklah mungkin untuk melihat distribusi keuntungan perdagangan luar negeri. Kerumitan ini wujud oleh karena (i) terdapat banyak barang yang diperjualbelikan di pasaran luar negeri, dan (ii) perdagangan luar negeri dilakukan bukan dengan satu negara lain tetapi dengan banyak negara lain. Di samping itu distribusi keuntungan perdagangan luar negeri perli dilihat dalam jangka panjang, yaitu bagaimana ia berubah dari tahun ke tahun.
Syarat perdagangan =                          x 100
Dimana Px adalah indeks harga barang-barang yang diekspor dan Pm adalah indeks harga barang-barang yang diimpor sesuatu negara.

PROTEKSI DAN PEMBATASAN PERDAGANGAN
            Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah banyak mengemukakan pandangan yang menerangkan pentingnya menjalankan perdagangan bebas atau free trade, dalam perdagangan luar negeri. Berlakunya “globalisasi” dalam hubungan ekonomi luar negeri, dan perkembangan praktek perdagangan bebas yang diatur oleh WTO  (World Trade Organization) memberi gambaran tentang sejauh mana berbagai negara mengakui kebaikan persaingan bebas dan spesialisasi dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari bahwa adakalanya sesuatu negara perlu melakukan proteksi dan menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan dari melakukan proteksi dan halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian berikut. Analisis itu akan diikuti oleh uraian mengenai bentuk-bentuk proteksi perdagangan.

Faktor-Faktor Yang Mendorong Proteksi
            Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha pemerintah yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting artinya dalam pembangunan negara dan kemakmuran perekonomian negara.
Tujuan penting dari proteksi :
·         Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
·         Mendorong perkembangan industri baru
·         Untuk mendiversifikan perekonomian
·         Untuk menghindari kemerotan industri-industri tertentu
·         Untuk memperbaiki neraca pembayaran
·         Untuk menghindari dumping
·         Untuk menambah pendapatan pemerintah
Alat Pembatasan Perdagangan
            Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1.      Tarif dan pajak impor
2.      Kuota pembatasan impor
3.      Hambatan perdagangan bukan tarif
4.      Pembatasan penggunaan valuta asing


GLOBALISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Definisi Globalisasi
            Globalisasi merupakan satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi yang menyatakan dan membahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut. Sebabnya adalah kerena konsep tersebut berlaku diberbagai bidang ekonomi, politik, kebudayaan, hubungan sosial dan bahkan bidang olahraga (misalnya pemain sepak bola Korea dan Afrika telah bermain di klub sepak bola di bernagai negara di Eropa dapat dianggap sebagai perkembangan globalisasi).
            Globalisasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai negara di dunia.
Faktor-faktor Yang Mewujudkan Globalisasi
            Proses globalisasi bermula semenjak beberapa abad yang lalu ketika negara-negara Eropa menjelajahi daerah-daerah baru di Benua Amerika, Australia dan New Zealand dan melakukan penaklukkan dan penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Akan tetapi pengertian globalisasi terutama dikaitkan kepada perkembangan ekonomi dunia dan hubungan ekonomi luar negeri yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat ketergantungan di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1.      Perkembangan politik dunia
2.      Peningkatan praktek perdagangan bebas
3.      Perkembangan perusahaan multi-nasional
4.      Perkembangan investasi portfolio di pasaran luar negeri
5.      Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
            Pada umumnya ahli-ahli ekonomi, pemimpin-pemimpin negara dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi dunia. Oleh sebab itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana yang lebih bebas sangat ditekankan. Pada masa yang sama ahli-ahli ekonomi maupun masyarakat diberbagai negara telah mengemukakan berbagai kritik ke atas proses globalisasi yang berlaku.
Beberapa Kebaikan Globalisali
            Peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tarif/pajak impor dan pajak ekspor dan hambatan perdagangan lain), dalam menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal (direct foreign investment) dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi portfolio diharapkan dapat mewujudkan kebaikkan-kebaikkan berikut:
a.       Produksi dunia dapat ditingkatkan
b.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
c.       Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri
d.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
e.       Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Ketidakpuasan Terhadap Globalisasi
            Kritik-kritik terhadap globalisasi bersumber dari beberapa efek buruk yang mungkin ditimbulkan oleh globalisasi. Berikut beberapa implikasi buruk globalisasi yang meningkatkan ketidakstabilan dalam kegiatan ekonomi jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai dalam jangka panjang.
a.       Menghambat pertumbuhan sektor industri manufaktur
b.      Memperburuk keadaan neraca pembayaran
c.       Sektor keuangan semakin tidak stabil
d.      Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar