Pertama sekali
bab ini akan menerangkan mengenai keuntungan
yang dapat diperoleh sesuatu negara dari melakukan perdagangan luar negeri.
Aspek kedua yang akan dibicarakan dalam bab ini adalah mengenai faktor-faktor
yang menyebabkan suatu negara menjalankan kebijakan
membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri. Aspek
terakhir yang akan dibicarakan dalam bab ini adalah globalisasi. Definisi globalisasi, faktor-faktor yang menimbulkan
globalisasi, dan efek (baik dan buruk) dari globalisasi.
KEUNTUNGAN MELAKUKAN
PERDAGANGAN
Dua hal utama akan diterangkan dalam
bagian ini. Pertama, akan diperhatikan pandangan ahli-ahli ekonomi di masa
Merkantilis dan Klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada
masyarakat. Sesudah itu akan diterangkan berbagai keuntungan melakukan
perdagangan luar negeri.
Pandangan Mazhab
Merkantilis Dan Klasik
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong
dalam Mazhab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas
dan ke-tujuhbelas, berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber
kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut mereka, suatu negara dapat mempertinggi
kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri.
Sesudah itu, ahli-ahli Ekonomi
Klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri
dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo telah mengemukakan pandangan-pandangan
yang lebih logis untuk menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam
mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai
keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi
dan perdagangan, merupakan teori hingga sekarang menjadi dasar kepada teori
perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut,
negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas. Yang dimaksudkan dengan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana setiap
negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan. Tidak terdapat
sebarang pajak dan peraturan-peraturan yang melarang ekspor dan impor.
Beberapa Keuntungan
Melakukan Perdagangan
Melakukan ekspor dan impor merupakan
kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tiada satu negara pun di dunia
ini yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun
kepentingan sektor luar negeri dalam suatu perekonomian berbeda dari satu
negara ke negara lain. Di sebagian negara, ekspor dan impor meliputi bagian yang
cukup besar dalam pendapatan nasional, sedangkan di beberapa negara lain ia
merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Uraian berikut
secara ringkas menerangkan beberapa keuntungan perdagangan:
1. Memperoleh
Barang Yang Tidak Dapat Diproduksi Di Dalam Negeri
Mengapakah berbagai negara melakukan
perdagangan antara satu sama lain? Alasannya yang paling nyata adalah karena
setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkan.
Misalnya, negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang tersebut tidak
dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor
barang-barang tersebut di negara-negara di Asia Tenggara, terutama dari
Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Sebaliknya pula negara-negara di Asia
Tenggara belum dapat memproduksikan sendiri beberapa hasil industri modern
seperti kapal terbang, kapal pengangkut minyak dan mesin-mesin industri. Maka
negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.
2. Memperoleh
Keuntungan Dari Spesialisasi
Sebab
yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun sesuatu negara dapat
memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh
negara lain, tetapi ada kalanya adalah lebih baik apabila negara tersebut
mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan
Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat
memproduksikannya dengan lebih efisien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan
seperti ini, untuk mempertinggi
keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu
mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.
Sebaliknya pula terdapat barang-barang
dimana Amerika Serikat adalah lebih efisien dari Jepang di dalam
memproduksinya. Kedua negara ini dapat memproduksi kapal terbang dan gandum,
dan misalkan Amerika Serikat adalah lebih efisien dalam memproduksi
barang-barang tersebut. Dalam kasus ini lebih baik untuk Jepang untuk mengimpor
kapal terbang dan gandung dari Amerika Serikat.
Dengan mengadakan spesialisasi dan
perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut :
i.
Faktor-faktor produksi
yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien
ii.
Setiap negara dapat
menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri
3. Memperluas
Pasar Industri-Industri Dalam Negeri
Beberapa
jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum mesin-mesin
(alat-alat produksi) sepenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu masih
dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat
pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh
permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi, satu-satunya cara untuk memperoleh
pasaran adalah dengan mengekspornya ke luar negeri.
Apabila
kapasitas dari mesin-mesin masih rendah, sehingga produksi mesin-mesin itu
belum mencapai tingkat yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi
keefisienan dari mesin-mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, untuk industri-industri yang mempunyai sifat seperti itu, perdagangan
luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan keuntungan,
tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi. Faktor yang belakangan ini
selanjutnya akan menimbulkan keuntungan yang lebih banyak lagi kepada
industri-industri tersebut.
4. Menggunakan
Teknologi Modern Dan Meningkatkan Produktivitas
Selanjutnya
perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara
produksi yang lebih baik. Alat-alat kantor yang lebih baik seperti komputer
juga dapat menaikkan taraf keefisienan manajemen. Keuntungan-keuntungan ini
terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang. Di negara-negara tersebut
kegiatan ekonomi masih banyak yang menggunakan teknik produksi dan cara
manajemen yang tradisional. Oleh karena itu daya produktivitasnya masih rendah
dan produksinya terbatas.
KEUNTUNGAN DARI SPESIALISASI: CONTOH ANGKA
Telah
dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan selanjutnya melakukan
perdagangan luar negeri, dua keuntungan penting akan diperoleh oleh setiap
negara. Keuntungan itu adalah :
i.
Faktor-faktor produksi
akan dapat digunakan dengan lebih efisien; dan
ii.
Penduduk negara itu
akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang
Asumsi-Asumsi Yang Digunakan
Dalam
menunjukkan keuntungan perdagangan luar negeri dengan angka-angka, dua gambaran
akan dibuat, yaitu :
i.
Gambaran dimana
masing-masing negara memiliki keuntungan
mutlak dalam mengeluarkan sesuatu barang
ii.
Gambaran dimana
masing-masing negara memiliki keuntungan
berbanding dalam mengeluarkan sesuatu barang
Disamping
kedua asumsi utama tersebut, dalam menerangkan mengenai keuntungan yang
diperoleh dari perdagangan luar negeri, beberapa asumsi lain perlu digunakan.
Dua asumsi penting yang lain dalam analisis mengenai keuntungan perdagangan
luar negeri adalah:
i.
Setiap negara yang
melakukan perdagangan telah mencapai kesempatan kerja penuh. Tidak terdapat
faktor produksi yang menganggur.
ii.
Setiap negara yang
melakukan perdagangan tidak meggunakan hambatan perdagangan dalam perdagangan
luar negeri. Dengan kata lain, setiap negara menjalankan perdagangan bebas.
Disamping
itu, untuk menyederhanakan gambaran yang dibuat, perlu pula digunakan beberapa
asumsi tambahan yang berikut :
i.
Hanya dua negara yang akan melakukan
spesialisasi dan perdagangan
ii.
Masing-masing negara
hanya memproduksi dua jenis barang
iii.
Masing-masing negara
hanya memiliki dua unit faktor produksi
iv.
Harga
relatif, atau biaya penggantian (opportunity cost), yang dapat didefinisikan
sebagai harga salah satu barang yang dinyatakan dalam unit barang lainnya, adalah tetap
Keuntungan Mutlak Dan Keuntungan Berbanding
1.
Keuntungan Mutlak
Yang
diartikan dengan keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh
sesuatu negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan
barang-barang dengan efisiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lain.
2.
Keuntungan Berbanding
Keuntungan
berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara
dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang
yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari negara lain.
Keuntungan Mutlak Dan Perdagangan
Untuk
menunjukkan bagaimana perdagangan akan berlaku apabila setiap negara yang
menikmati “keuntungan mutlak”, akan diperhatikan perdagangan yang berlaku
antara Indonesia dan Thailand.
Di
dalam Tabel 11.3 digambarkan (i) tingkat produksi sebelum dan sesudah
spesialisasi, (ii) bentuk dari spesialisasi, (iii) keuntungan dari perdagangan
luar negeri, dan (iv) tingkat konsumsi sebelum dan sesudah perdagangan, di
Indonesia dan Thailand.
Tabel
11.3
Keuntungan
Mutlak dan Perdagangan Luar Negeri
Keadaan I : Produksi sebelum
spesialisasi
|
Negara Produksi beras Produksi pakaian Harga relatif
|
Indonesia 3.000
kg 500
helai 1 helai pakaian = 6
kg beras
Thailand 5.000
kg 250
helai 1 helai pakaian = 20
kg beras
|
Keadaan
II : Produksi sesudah spesialisasi
|
Negara
Produksi beras Produksi
pakaian
|
Indonesia
–
1.000 helai
Thailand
10.000 kg
-
|
Keadaan III : Penggunaan sesudah
perdagangan
(Kurs pertukaran : 1 helai pakaian =
100 kg beras)
|
Negara
Konsumsi beras Konsumsi
pakaian
|
Indonesia
5.000 kg
500 helai
Thailand 5.000 kg
500 helai
|
Sebelum
Spesialisasi
Keadaan I menunjukkan keadaan
sebelum wujudnya perdagangan di antara kedua negara tersebut.
Masing-masing negara harus memproduksikan sendiri beras dan pakaian yang mereka
butuhkan. Dalam contoh tersebut dimisalkan masing-masing negara hanya memiliki
dua unit faktor produksi. Maka tiap-tiap negara akan menggunakan satu unit
faktor produksi untuk menghasilkan beras dan satu unit lainnya untuk
menghasilkan pakaian.
Sesudah
Spesialisasi
Sesudah spesialisasi produksi beras
di Thailand dan pakaian di Indonesia adalah seperti yang ditunjukkan dalam
keadaan II. Angka-angka di tabel menunjukkan bahwa
dengan adanya pesialisasi faktor-faktor produksi dapat digunakan dengan lebih
efisien.
Keuntungan
Perdagangan
Berdasarkan kepada asumsi diatas
maka setelah perdagangan dilakukan jumlah beras dan pakaian yang tersedia dan
dapat digunakan dimasing-masing negara adalah seperti yang ditunjukkan dalam
keadaan III. Keadaan ini jelas menunjukkan
perdagangan memungkinkan setiap negara menikmati lebih banyak barang dari yang
dapat dihasilkan di dalam negeri.
Keuntungan Berbanding Dan Perdagangan
Corak
spesialisasi dan perdagangan luar negeri yang akan terjadi apabila
masing-masing negara menikmati keuntungan berbanding dalam menghasilkan sesuatu
barang, tidak banyak berbeda dengan di dalam keadaan dimana masing-masing negara
mempunyai keuntungan mutlak. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam tabel
11.4, yang menggunakan produksi dan perdagangan mobil dan televisi di Amerika
Serikat dan Jepang.
Tabel
11.4
Keuntungan
Berbanding dan Perdagangan Luar Negeri
Keadaan I : Produksi sebelum
spesialisasi
|
Negara Produksi
mobil Produksi
televisi Harga relatif
|
Jepang
20
1.200 1
mobil = 60 televisi
Amerika Serikat 50
1.500 1
mobil = 30 televisi
|
Jumlah
70
2.700
|
Keadaan
II : Produksi sesudah spesialisasi
|
Negara
Produksi mobil Produksi
televisi
|
Jepang
–
2.400
Amerika Serikat
100
-
|
Keadaan III : Konsumsi sesudah
perdagangan
(Kurs pertukaran : 1 mobil = 40
televisi)
|
Negara
Konsumsi mobil Konsumsi
televisi
|
Jepang
40
800
Amerika Serikat
60 1.600
|
Jumlah
100
2.400
|
Sebelum
Spesialisasi
Dari
keadaan yang digambarkan dalam keadaan I dapat disimpulkan bahwa harga relatif
mobil lebih murah di Amerika Serikat, dan sebaliknya harga relatif televisi
adalah lebih murah di Jepang. Di Amerika Serikat untuk memperoleh satu mobil
yang harus dikorbankan adalah 30 televisi. Di Jepang satu mobil dapat ditukar
dengan 60 televisi. Ini berarti bahwa Amerika Serikat mempunyai keuntungan
berbanding dalam mengeluarkan mobil dan Jepang mempunyai Keuntungan berbanding
dalam memproduksi televisi.
Sesudah
Spesialisasi
Tingkat produksi yang dicapai sesudah spesialisasi
di Jepang dan Amerika Serikat adalah seperti ditunjukkan dalam keadaan II,
yaitu 100 mobil (diproduksikan Amerika Serikat) dan 2.400 televisi
(diproduksikan Jepang). Keadaan III
memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai jumlah konsumsi mobil dan
televisi di kedua negara setelah perdagangan dilakukan.
Keuntungan
Perdagangan
i.
Produksi mobil
meningkat (dari 70 menjadi 100 unit), tetapi produksi televisi berkurang (dari
2.700 menjadi 2.400unit). adakah ini keadaan yang menguntungkan? Tentu saja! Harga
pertukaran adalah 40 televisi = 1 mobil. Berarti kekurangan 300 televisi dapat
diganti dengan kenaikkan produksi 7,5 mobil. Berarti tambahan 30 unit produksi
mobil sama nilainya dengan 1.200 televisi-jumlah yang lebih besar dari
pengurangan produksi televisi yang berlaku sesudah perdagangan
ii.
Amerika Serikat
menikmati keuntungan yang nyata, karena mobil dan televisi yang dinikmatinya
melebihi dari jumlah yang dapat diproduksikan
iii.
Jumlah televisi di
Jepang berkurang sebanyak 1.200 -800 = 400. Tetapi jumlah mobil meningkat
sebanyak 40 – 20 = 20. Nilai mobil tambahan ini adalah 20 x 40 = 800 unit
televisi. Ini berarti Jepang juga memperoleh keuntungan dari perdagangan luar
negeri.
Syarat Perdagangan
Dalam prakteknya tidaklah mungkin
untuk melihat distribusi keuntungan perdagangan luar negeri. Kerumitan ini
wujud oleh karena (i) terdapat banyak barang yang diperjualbelikan di pasaran
luar negeri, dan (ii) perdagangan luar negeri dilakukan bukan dengan satu
negara lain tetapi dengan banyak negara lain. Di samping itu distribusi
keuntungan perdagangan luar negeri perli dilihat dalam jangka panjang, yaitu
bagaimana ia berubah dari tahun ke tahun.
Syarat
perdagangan = x 100
Dimana Px
adalah indeks harga barang-barang yang diekspor dan Pm adalah indeks
harga barang-barang yang diimpor sesuatu negara.
PROTEKSI DAN PEMBATASAN
PERDAGANGAN
Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari
spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah banyak mengemukakan pandangan yang
menerangkan pentingnya menjalankan perdagangan
bebas atau free trade, dalam
perdagangan luar negeri. Berlakunya “globalisasi” dalam hubungan ekonomi luar
negeri, dan perkembangan praktek perdagangan bebas yang diatur oleh WTO (World
Trade Organization) memberi gambaran tentang sejauh mana berbagai negara
mengakui kebaikan persaingan bebas dan spesialisasi dalam perdagangan luar
negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari bahwa adakalanya sesuatu negara
perlu melakukan proteksi dan menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan
dari melakukan proteksi dan halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian
berikut. Analisis itu akan diikuti oleh uraian mengenai bentuk-bentuk proteksi
perdagangan.
Faktor-Faktor Yang Mendorong
Proteksi
Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti
usaha-usaha pemerintah yang membatasi
atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara-negara lain dengan
tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting artinya dalam
pembangunan negara dan kemakmuran perekonomian negara.
Tujuan
penting dari proteksi :
·
Mengatasi masalah
deflasi dan pengangguran
·
Mendorong perkembangan
industri baru
·
Untuk mendiversifikan
perekonomian
·
Untuk menghindari
kemerotan industri-industri tertentu
·
Untuk memperbaiki
neraca pembayaran
·
Untuk menghindari
dumping
·
Untuk menambah
pendapatan pemerintah
Alat Pembatasan
Perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan
adalah kebijakan-kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi
barang-barang yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat
jenis, yaitu:
1.
Tarif dan pajak impor
2.
Kuota pembatasan impor
3.
Hambatan perdagangan
bukan tarif
4.
Pembatasan penggunaan
valuta asing
GLOBALISASI DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Definisi Globalisasi
Globalisasi merupakan satu konsep
yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi yang menyatakan dan
membahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut.
Sebabnya adalah kerena konsep tersebut berlaku diberbagai bidang ekonomi,
politik, kebudayaan, hubungan sosial dan bahkan bidang olahraga (misalnya
pemain sepak bola Korea dan Afrika telah bermain di klub sepak bola di bernagai
negara di Eropa dapat dianggap sebagai perkembangan globalisasi).
Globalisasi dapat didefinisikan
sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan
ekonomi di antara berbagai negara di dunia.
Faktor-faktor Yang
Mewujudkan Globalisasi
Proses globalisasi bermula semenjak
beberapa abad yang lalu ketika negara-negara Eropa menjelajahi daerah-daerah
baru di Benua Amerika, Australia dan New Zealand dan melakukan penaklukkan dan
penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Akan tetapi pengertian globalisasi
terutama dikaitkan kepada perkembangan ekonomi dunia dan hubungan ekonomi luar
negeri yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat
ketergantungan di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1.
Perkembangan politik
dunia
2.
Peningkatan praktek
perdagangan bebas
3.
Perkembangan perusahaan
multi-nasional
4.
Perkembangan investasi
portfolio di pasaran luar negeri
5.
Kemajuan teknologi
dalam bidang informasi dan pengangkutan
Globalisasi dan
Pertumbuhan Ekonomi
Pada umumnya ahli-ahli ekonomi,
pemimpin-pemimpin negara dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang
pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi dunia. Oleh sebab
itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak
impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana yang lebih bebas
sangat ditekankan. Pada masa yang sama ahli-ahli ekonomi maupun masyarakat
diberbagai negara telah mengemukakan berbagai kritik ke atas proses globalisasi
yang berlaku.
Beberapa Kebaikan Globalisali
Peningkatan keterbukaan berbagai
negara dalam menjalankan perdagangan luar negeri (melalui pengurangan
tarif/pajak impor dan pajak ekspor dan hambatan perdagangan lain), dalam
menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal (direct foreign
investment) dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi portfolio
diharapkan dapat mewujudkan kebaikkan-kebaikkan berikut:
a.
Produksi dunia dapat
ditingkatkan
b.
Meningkatkan kemakmuran
masyarakat dalam suatu negara
c.
Meluaskan pasar untuk
hasil produksi dalam negeri
d.
Dapat memperoleh lebih
banyak modal dan teknologi yang lebih baik
e.
Menyediakan dana
tambahan untuk pembangunan ekonomi
Ketidakpuasan Terhadap Globalisasi
Kritik-kritik terhadap globalisasi
bersumber dari beberapa efek buruk yang mungkin ditimbulkan oleh globalisasi.
Berikut beberapa implikasi buruk globalisasi yang meningkatkan ketidakstabilan
dalam kegiatan ekonomi jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada
prospek pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai dalam jangka panjang.
a.
Menghambat pertumbuhan
sektor industri manufaktur
b.
Memperburuk keadaan
neraca pembayaran
c.
Sektor keuangan semakin
tidak stabil
d.
Memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar