PENDAHULUAN
Peran Dan Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Overview
Manajemen keuangan
memegang peranan penting dalam perusahaan. Perannya adalah bagaimana mendapatkan dana untuk operasional
perusahaan, kemudian bagaimana dana tersebut dikelolanya dan bagaimana cara
untuk menghasilkan laba dari hasil
pengelolaan dana perusahaan. Demikian sehingga peran manajmen keuangan menjadi sangat penting dan strategis bagi perusahaan.
Tujuan
1.
Mahasiswa mampu menjelaskan
peran dari manajemen keuangan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar manajemen keuangan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan peran dari Investasi.
PEMBAHASAN
Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan
adalah proses mendapatkan dana, mengelola dana-dana
tersebut untuk membiayai operasional perusahaan dan menjadikan dana tersebut menghasilkan laba bagi perusahaan serta
mengendalikan aktivitas keuangan
perusahaan. dari definisi tersebut tampak jelas manajemen keuangan mempunyai peran sentral dan strategis bagi
perusahaan. Mengapa demikian, pada
umumnya pemilik maupun pendiri perusahaan telah meyetorkan modal untuk usaha baik dalam bentuk barang maupun modal
kerja di tahap awal pendiriannya. Selanjutnya
mereka akan memilih dan mengangkat
perangkat manajemen untuk mengelola perusahaan, dalam hal ini kemudian pengelola perusahaan berupaya untuk dapat
terus menjalankan roda perusahaan.
Modal awal serta modal
kerja yang ditanamkan para pendiri tentu tidak akan
cukup dalam aktivitas perusahaan dikemudian hari, oleh karena itu tugas manajemen perusahaan adalah bagaimana mendapatkan dana
operasional perusahaan untuk dikelola hingga menghasilkan keuntungan.
Tujuan utama
didirikannya perusahaan adalah “Wealth Maximization”, itu artinya kejayaan yang tiada berbatas bagi pemilik
perusahaan. Untuk mencapainya pemilik
perusahaan dapat melalui pengelolaan keuangan yang tepat. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa
konsep dasar manajemen keuangan adalah
bagaimana mencapai status wealth maximization dengan cara yang
tepat dan benar.
Berangkat dari
pengertian dan definisi manajemen keuangan serta konsep
dasarnya maka tugas pokok manajemen keuangan adalah sebagai berikut :
a.
Mendapatkan dana untuk
menjalankan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
b.
Mengelola dana-dana untuk
digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang
c.
Mampu menghasilkan laba atas
penggunaan dana tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Selanjutnya dalam pemahaman manajemen, orang yang bertanggung jawab atas aktivitas manajemen disebut dengan manajer.
Seberapa besar peran manajer keuangan
dalam suatu perusahaan sangat tergantung kepada besarnya perusahaan dimana dia bekerja. Pada perusahaan kecil biasanya
bagian keuangan hanyalah berhubungan dengan
masalah kredit, seperti misalnya
mengevaluasi dan menentukan langganan-langganan mana yang dapat diberikan kredit . sedangkan pada perusahaan besar
fungsi keuangan semakain kompleks seperti
mencakup penilaian posisi keuangan perusahaan dan mencari pinjaman-pinjaman jangka pendek serta mengatur
keuangan dalam jangka panjang termasuk
mencari pinjaman-pinjaman jangka panjang, menilai dan membeli aktiva tetap serta menetapkan
kebijaksanaan deviden perusahaan.
Tugas Pokok
Manager Keuangan
Tugas pokok
manajer keuangan mempunyai adalah sebagai berikut :
·
Merencanakan &
menganalisa keuangan perusahaan
Fungsi ini berkenaan
dengan transformasi data financial
perusahaan ke dalam suatu bentuk yang dapat
digunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan, perencanaan
kebutuhan-kebutuhan modal pada masa yang akan datang, menilai kemungkinan-kemungkinan modal pada masa yang akan datang, menilai kemungkinan
peningkatan produktivitas dan penentuan bentuk atau jenis-jenis modal yang akan
ditarik. Bila fungsi ini dilaksanakan secara tepat dan baik akan dapat membantu
manajer keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi yang lainnya
·
Mengelola keuangan
perusahaan
Manajer akan menentukan berapa besar alokasi untuk masing-masing aktiva serta bentuk-bentuk aktiva yang harus
dimiliki oleh perusahaan dan struktur aktiva tersebut akan tampak dalam sebelah
debet neraca. Alokasi untuk masing-masing komponen aktiva mempunyai pengertian
berapa jumlah rupiah yang harus dialokasikan untuk masing-masing komponen
aktiva baik dalam aktiva lancer maupun aktiva tetap. Sesudah menentukan alokasi
untuk kedua macam aktiva tersebut, maka biasanya seorang manajer keuangan harus
menentukan alokasi optimal untuk masing-masing komponen aktiva lancar. Di
samping itu, seorang manajer keuangan juga harus menentukan alokasi untuk
setiap komponen aktiva tetap serta umur dari masing-masing komponen tersebut,
kapan harus diadakan perbaikan, penggantian dan sebagainya. Penentuan struktur
aktiva yang baik bagi suatu perusahaan bukanlah tugas yang mudah karena hal ini
membutuhkan kemampuan manajer untuk menganalisa keadaan-keadaan pada masa lalu,
serta estimasi-estimasi untuk masa yang akan datang yang dihubungkan dengan
tujuan jangka panjang perusahaan.
·
Mengatur struktur finansial
dan struktur modal perusahaan.
Fungsi ini berkenaan dengan penentuan alokasi yang terbaik antara utang lancar dan modal jangka panjang.
Penentuan ini sangat penting karena besarnya komposisi untuk masing-masing utang lancar dan modal
jangka panjang akan dapat mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas
perusahaan. Selanjutnya adalah menentuan jenis utang lancar dan
modal jangka panjang yang paling menguntungkan bagi perusahaan”.
Sehingga akhir dari fungsi ini adalah bagaimana manajer keuangan dapat
menghasilkan laba bagi perusahaan
Seluruh fungsi manajer keuangan tersebut akan tampak dalam neraca perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
yang terkini. Evaluasi-evaluasi yang dilakukan oleh manajer keuangan atas
neraca akan mencerminkan keseluruhan
posisi keuangan perusahaan. Dalam mengadakan evaluasi ini kelak akan menemukan menemukan masalah-masalah yang yang
harus dipecahkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Apa yang menjadi tujuan bagi seorang manajer keuangan adalah harus
selaras dengan tujuan didirikannya perusahaan
yaitu wealth maximization. Dalam
perusahaan yang berbentuk perseroan, maka biasanya akan terdapat pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajer
perusahaan. Fungsi manajer dalam hal ini
tentu saja tidak untuk memenuhi kepentingan pribadinya saja seperti menaikkan gaji atau berusaha untuk
mempertahankan kedudukannya namun fokus
pada pencapaian wealth maximization. Selanjutnya selaras dengan tujuan tersebut dipertimbangkan
beberapa factor sebagai berikut :
·
Penghasilan pemilik
perusahaan
Penghasilan yang diperoleh oleh seorang pemegang
saham berasal dari deviden yang diterimanya secara periodik atau dari kenaikan harga
saham-saham yang dimilikinya. Harga pasar dari selembar saham mencerminkan baik
penerimaan pada saat ini maupun
kemungkinan-kemungkinan penerimaan deviden pada masa yang akan datang.
Suatu pandangan yang sudah diterima umum mengatakan bahwa kekayaan dari pemilik
perusahaan diukur dari
harga saham-saham yang dimilikinya. Apabila seorang pemilik ingin melepaskan
hak pemilikannya atas perusahaan, maka dia harus menjual saham-saham yang
dimilikinya sesuai dengan atau mendekati harga pasar yang berlaku. Dari sini
dapat dilihat bahwa bukan keuntungan yang merefleksikan tingkat kekayaan
seorang pemilik, tetapi harga dari saham yang dimilikinya. Oleh karena itu
sudah sewajarnya kalau seorang
manajer selalu berusaha
untuk meningkatkan kekayaan pemilik melalui peningkatan harga dari saham-saham perusahaan.
·
Perspektif jangka panjang
Memaksimumkan keuntungan merupakan pendekatan
jangka pendek, sedangkan wealth maximization merupakan suatu pendekatan
jangka panjang. Perusahaan yang
tujuan utamanya adalah
untuk memaksimumkan keuntungan dapat saja menggunakan mesin-mesin yang
tidak terlalu berkualitas baik, material-material yang berkualitas rendah, dan
ditambah dengan usaha-usaha keras untuk memasarkan hasil produksinya pada harga
yang memungkinkannya untuk memperoleh keuntungan yang cukup tinggi. Hal ini
mungkin akan berhasil dengan baik selama satu atau dua tahun, tetapi pada
tahun-tahun berikutnya tingkat keuntungan akan mulai menurun karena:
a) Kesadaran konsumen bahwa produk tersebut berkualitas rendah
b) Tingginya biaya pemeliharaan
untuk mesin-mesin yang
berkualitas rendah
Sebagai akibatnya maka menurunnya volume
penjualan dan tingginya biaya-biaya
pemeliharaan tentu akan
menurunkan tingkat keuntungan.
Apabila tidak segera disadari dan
diambil tindakan-tindakan ke arah perbaikan, maka dalam jangka panjang
perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Turunnya keuntungan dalam jangka panjang
akan direfleksikan oleh harga pasar saham yang semakin rendah, di mana hal ini
tidak seharusnya terjadi apabila perusahaan mementingkan
pandangan yang jauh ke depan.
·
Nilai waktu penerimaan
keuntungan
Pada keuntungan maksimum tidak mempertimbangkan
perbedaan waktu dalam penerimaan keuntungan sementara masalah ini sangat dipertimbangkan
dalam konsep wealth maximization. Tujuan utama dari keuntungan maksimum
ditekankan pada investasi yang memberikan
keuntungan yang lebih besar, sementara wealth maximization secara eksplisit
mempertimbangkan faktor waktu dari penerimaan keuntungan serta pengaruhnya atas
harga saham perusahaan.
·
Resiko
Pada keuntungan maksimum lebih menekankan pada
tingkat keuntungan yang tinggi, di mana tingkat keuntungan yang tinggi ini tidak
bisa dilepaskan dari risiko yang tinggi yang harus dihadapi oleh perusahaan.
Semakin tinggi keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan, akan semakin
besar pula risiko yang harus dihadapi. Sementara itu wealth maximization
lebih menekankan pada investasi yang tidak mempunyai risiko tinggi, tetapi memberikan
return yang tetap dan teratur.
·
Distribusi keuntungan
perusahaan
Wealth maximization menekankan pada kebijaksanaan deviden yang tetap.
Apabila deviden yang diterima oleh pemegang saham sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka hal ini akan memberikan kepuasan yang tinggi dan bukan
mustahil kalau harga saham dari perusahaan tersebut
akan turut meningkat.
Pengertian
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek
adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana
yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan
tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya
diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu
tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam
bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam
bentuk deposito, sertifikat bank atau surat-surat berharga yaitu saham ( efek
ekuitas) dan obligasi (efek Utang).
Efek yang dibeli dan
dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan dalam
kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok “diperdagangkan” biasanya
menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan.
Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga
jangka pendek.
I.
Efek Bersifat Hutang
Efek bersifat hutang ini
dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat berharga komersial tergantung
dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain. Pemegang
efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok hutang
beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam
persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh
informasi tertentu.
Efek bersifat hutang ini
biasanya diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap dan hanya dapat
diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo efek. Efek ini dapat disertai jaminan
ataupun tanpa disertai jaminan, dan apabila tanpa disertai jaminan maka dapat
diperjanjikan dalam penerbitan efek bahwa pemegang efek adalah memiliki
peringkat saying tertinggi dibandingkan peringkat pemberi hutang tanpa jaminan
lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.
II. Efek
Bersifat Ekuitas
Efek bersifat ekuitas
merupakan saham dari suatu perusahaan (yang biasanya merupakan saham biasa
namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat ekuitas ini adalah
merupakan pemegang saham Tidak seperti pada surat hutang yang mensyaratkan
adanya pembayaran bunga secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek
bersifat ekuitas ini si pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun.
Apabila terjadi kepailitan maka nilai
sahamnya hanya berupa sisa harta perseroan setelah dikurangi pembayaran hutang
(apabila ada) terhadap seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham juga berhak
atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham dimana pemegang.
Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang)
dan saham (efek Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut
perusahaan harus mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari
tiga kelompok berikut ini :
1. Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus
diklasifikasikan dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”.
2. Diperdagangkan ( Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu
dekat harus diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini
dilakukan dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut
harus diklasifikasikan ke dalam kelompok “tersedia untuk dijual”
Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19
dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga yang masuk kelompok
“diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam neraca,
sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dan
“tersedia untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancar atau tidak
lancer berdasarkan keputusan manajemen. Khusus untuk obligasi yang akan segera
jatuh tempo, harus diklompokan dalam aktiva lancar.
Tujuan investasi jangka pendek adalah :
a. Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.
b. Memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek adalah :
a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
c. Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko
tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat
berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek).
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi
jangka pendek antara lain adalah :
a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan
suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan
modal saham pada suatu badan usaha.
b. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga
hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar
negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
c. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
Bentuk investasi jangka pendek :
a.
Investasi jangka pendek
dalam saham.
Saham
: surat bukti ikut menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT
(Perseroan Terbatas).
Investasi → Pendapatan →
Deviden
b.
Investasi jangka pendek
dalam obligasi.
Obligasi
: surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi
dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya.
Pembelian Obligasi
→ Pendapatan → Bunga Obligasi
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
a. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada
tanggal 31, maka dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1
tahun ditetapkan 360 hari.
b. Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga
terakhir dibayarkan sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
c. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari
nilai nominalnya.
Sarana
investasi jangka pendek :
1. Jasa Giro
Jasa giro merupakan produk perbankan yang memberikan bunga
terendah, berkisar sekitar 3-4%. Biasanya dipakai perusahaan untuk mempermudah
transaksi pembayaran.
2.
Tabungan
Tabungan layanan perbankan yang memberikan bunga diatas jasa giro,
dan bisa diambil setiap saat.
3. Deposito
Deposito bunganya lebih tinggi tabungan, akan tetapi mesti
disimpan untuk jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo
biasanya dikenakan pinalti.
4.
Reksadana
Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang berinvestasi pada pasar
uang seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat
pengembalian reksadana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah
dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.
Pengakuan,
Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas Utang dan
Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan Perdagangan
1. Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam
Sekuritas Utang dengan Tujuan Perdagangan
Sekuritas perdagangan
(trading securities) dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu
yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan
sering dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba
dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini
biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan
hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan
kerugian kepemilikan belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba
bersih. Setiap diskonto atau premi tidak diamortisasi. Keuntungan atau kerugian
kepemilikan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu
period eke periode lainnya, tidak termasuk pendapatandividen atau bunga yang
telah diakui tetapi belum diterima. Singkatnya, FASB memutuskan untuk
menyesuaikan sekuritas perdagangan ke nilai wajar, pada setiap tanggal
pelaporan. Selain itu perubahan nilai juga dilaporkan sebagai bagian dari laba
bersih, bukan laba komprehensif lainya.
Untuk mengilustrasikannya,
asumsikan bahwa pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan ABC menetapkan
portofolio sekuritas perdagangannya sebagaimana ditunjukkan dalam ilustrasi
dibawah ini (asumsikan bahwa tahun 2010 adalah tahun tahun pertama ABC memiliki
sekuritas perdagangan). Pada tanggal akuisisi, sekuritas perdagangan ini
dicatat pada biaya atau harga pokok, termasuk komisi pialang dan pajak, dalam
akun yang berjudul Sekuritas Perdagangan. Ini adalah penilaian pertama untuk
portofolio yang baru dibeli.
Portofolio Sekuritas
Hutang Perdagangan
31 Desember 2010
|
|||
(kerugian) yang Investasi
|
Biaya
|
Nilai Wajar
|
Keuntungan belum
direalisasi
|
Obligasi 10% sejahtera
|
$43.860
|
$51.500
|
$7.640
|
Obligasi 11 % maju terus
|
184.230
|
175.200
|
(9.030)
|
Obligasi 8 % makmur
|
86.360
|
91.500
|
5.140
|
Total
Portofolio
|
$314.450
|
$318.200
|
3.750
|
Saldo penyesuaian nilai
wajar sekuritas sebelumnya
|
|
|
0
|
Penyesuaian nilai wajar
sekuritas_Dr.
|
|
|
$3.750
|
Total biaya portofolio perdagangan ABC
adalah $314.450. Keuntungan kotor yang belum
direalisasi adalah $12.780 ($7.640+$5.140) dan kerugian
kotor yang belum direalisasi adalah $9.030, yang menghasilkan keuntungan bersih yang belum direalisasi sebesar $3.750.
Nilai wajar sekuritas perdagangan ini adalah
$3.750 lebih tinggi dari pada harga pokoknya.
Pada tanggal 31 Desember,
dibuat ayat jurnal penyesuaian ke suatu penyisihan penilaian, yang disebut
sebagai penyesuaian nilai wajar sekuritas (perdagangan), mencatat kenaikan
nilai tersebut dan untuk mencatat keuntungan kepemilikan yang belum
direalisasi:
31 Desember 2010
Penyesuaian
nilai wajar sekuritas (perdagangan) 3.750
Keuntungan
atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasikan-Laba 3.750
Karena saldo akun
penyesuaian nilai wajar sekuritas merupakan suatu debet, maka saldo itu
ditambahkan ke biaya akun sekuritas perdagangan untuk mendapatkan nilai wajar
sekuritas perdagangan tersebut. Nilai wajar sekuritas adalah jumlah yang
dilaporkan di neraca.
Jika sekuritas sering
diperdagangkan, FASB meyakini bahwa investasi tersebut harus dilaporkan pada
nilai wajar di neraca. Disamping itu, perubahan dalam nilai wajar (keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasika) harus dilaporkan di alam laporan laba
rugi. Pelaporan seperti itu tentang sekuitas perdagangan akan memberikan
informasi yang lebih relevan bagi pemegang saham yang ada maupun calon pemegang
saham.
2.
Pengakuan, Penilaian,
penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam Sekuritas Ekuitas dengan Tujuan
Perdagangan
Ayat jurnal akuntansi untuk
mencatat sekuritas ekuitas perdagangan sama seperti dalam sekuritas ekuitasatas
yang tersedia untuk dijual, kecuali atas pencatatan keuntungan atau kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi. Untuk sekuritas ekuitas perdagangan,
keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai
bagian dari laba bersih. Jadi, digunakan judul akun keuntungan atau kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi-laba.
a. Kepemilikan antara 20% dan 50%
Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam
perusahaan investee dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Akan tetapi
investasi dalam saham dengan hak kurang dari 50% masih dapat memberi
Coke(investor) kemampuan untuk menerapkan pengaruhj yang signifikan terhadap
kebijakan operasi dan keuangan pembatalannya (investee). Pengaruh yang
signifikan dapat ditunjukkan dalam beberapa cara. Contoh-contohnya adalah:
perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan,
transaksi antar perusahaan yang material, pertukaran personil manajerial, atau
ketergantungan teknologi.
Pertimbangan penting lainnya adalah besarnya kepemilikan investor
bila dikaitkan dengan pemusatan kepemilikan saham lainnya. Untuk mencapai tingkat
keseragaman yang layakdalam beberapa criteria “pengaruj yang signifikan,”
provesi akuntan menyimpulkan bahwa investasi (langsung atau tidak lansung)
sebesar 20% atau lebih dalam sahamdenganhak suara investee harus mengarah pada
anggapan bahwa bila tidak ada bukti yang menunjukkan sebaliknya, maka investor
memiliki kemampuan untuk menjalankan pengaruh yang signifikan terhadap
investee.
Dalam hal terdapat “pengaruh yang signifikan” (biasanya investasi sebesar
20% atau lebih), investor diharuskan untuk memperhitungkan investasi itu dengan
metode ekuitas.
Dalam metode ekuitas, diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata
antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang
diperoleh, tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu, jumlah tercatat investasi secara
periodik ditambah (dikurangi) dengan bagian proporsional investor atas laba(
rugi ) investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari
investee. Metode ekitas mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva
bersih investee, dan bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva
bersih tersebut.
b. Kepemilikan lebih 50%
Jika suatu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% yaitu
hak mengendalikan (controlling interest) dalam peusahaan lain, maka
perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk (parent) dan
perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak (subdisiary).
Investasi dalam saham biasanya perusahaan anak disajikan sebagai investasi
jangka panjang dalam laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh perusahaan
induk.
Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai
suatu investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi
(consolidated financial statement). Laporan keuangan konsolidasi
memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas ekonomi. Apakah
laporan konsolidasi disiapkan atau tidak, investasi dalam anak perusahaan
umumnya diperhitungkan dalam pembukuan perusaan indukdengan menggunakan metode
ekuitas.
Investasi
pada instrument hutang dan instrument ekuitas yang terklasifikasi sebagai
avaible for sale
1.
Investasi pada instrument
hutang yang terklasifikasi sebagai available for sale.
Dalam melaporkan sekuritas yang tersedia untuk di jual sebesar
nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan
perubahan nilai wajar sekuritas hutang. Yang tersedia untuk dijual dicatat
dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Akun
ini dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah
dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perubahan nilai wajar
tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual.
2. Investasi pada instrumen ekuitas yang terklasifikasi sebagai
available for sale
Sekuritas yang terdia untuk dijual pada saat diperoleh dicatat
pada biaya atau harga pokoknya. Untuk menggambarkannya asumsikan bahwa pada
tanggal 3 November 2010, Perusahaan Maju Jaya membeli saham biasa 3 perusahaan,
dan setiap investasi menunjukkan hak kurang dari 20%.
Perusahaan
|
Biaya
|
Maju Jaya
|
$259.700
|
Lancar Terus
|
$317.500
|
Jaya Selamanya
|
$141.350
|
Total Portofolio
|
$718.550
|
Investasi ini dicatat sebagai berikut :
3
November 2010
Sekuritas
yang tersedia untuk dijual $718.550
Kas $718.550
Pada
tanggal 6 Desember 2010 Maju Jaya menerima deviden tunai sebesar $ 4200 atas
investasinya dalam saham biasa Lancar Terus. Deviden tunai ini dicatat sebagai
berikut :
6 Desember 2010
Kas $4.200
Pendapatan
Deviden $ 4.200
Ketiga perusahaan investee melaporkan laba bersih untuk tahun
berjalan, tetapi hanya Lancar Terus yang mengumumkan dan membayar dividen
kepada Maju Jaya. Akibatnya, laba bersih yang dihasilkan investee tidak
dianggap sebagai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari investasi oleh
investor. Jika harga pasar tidak tersedia, maka investasi dinilai dan
dilaporkan sebesar biaya atau harga pokok dalam periode sesudah akuisisi.
Pendekatan ini sering disebut sebagai metode biaya. Dividen diakui sebagai
pendapatan dividen pada saat diterima, dan portofolio tu dinilai serta
dilaporkan pada biaya akuisisi. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui
sampai sekuritas itu dijual.
Pengakuan, Penilaian, penyajian, dan pengungkapan Investasi dalam
Sekuritas Utang dan Sekuritas Ekuitas available for sale
Pengakuan sebuah keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
merupakan suatu bentuk penerapan konsep laba komprehensif. Laba komprehensif
lainnya kemudian ditambahkan / dikurangkan dari akumulasi laba komprehensif
lainnya yang ditunjukkan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham
sampai direalisasi. Jadi, perusahaan melaporkan dalam neraca, sekuritas yang
tersedia untuk dijual pada nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual.
Contoh : satu sekuritas
Diasumsikan
bahwa Graff Corporation membeli obligasi 10%,5 tahun, senilai $100.000
pada 1 Januari 2006, dengan dibayar setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari.
Obligasi
itu dijual dengan harga $108.111 dengan suku bunga efektif 8%
1 Januari 2006
Sekuritas yang tersedia untuk dijual $108.111
Kas $108.111
Kemudian
pencatatan dengan menggunakan metode buang efektif, ayat jurnal pencatatannya
sebagai berikut:
1 Juli 2006
Kas 5000
Sekuritas yang
tersedia untuk dijual 676
Pendapatan Bunga 4324
Pada
tanggal 31 Desember 2006, Graff akan membuat ayat jurnal berikut untuk mengakui
pendapatan bunga
31 Desember
2006
Piutang
Bunga 5000
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 703
Pendapatan Bunga 4297
Akibatnya,
Graff akan melaporkan pendapatan bunga untuk tahun 2006 sebesar $8.621 ($4.324
+ $4.297)
Penjualan
Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang
tersedia untuk dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus
dibuat ayat jurnal untuk mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal
penjualan dan menghapus biaya yang diamortisasi atas obligasi yang dijual dari
akun sekuritas yang tersedia untuk dijual.
Untuk mengilustrasikannya, aumsi bahwa Webb Corp. menjual
obligasi Watson pada tanggal 1 Juli 2008 dengan harga $90.000 dan biaya
amortisasi adalah $94.214. Penghitungan kerugian yang direalisasi ditunjukkan
sebagai berikut:
Biaya yang diamortisasi (Obligasi Watson) $94.412
Dikurangi : Harga jual Obligasi $90.000
Kerugian atas penjualan obligasi $4.214
Webb mencatat penjualan obligasi Watson ini sebagai berikut:
1 Juli 2008
Kas 90.000
Kerugian atas penjualan sekuritas 4.214
Sekuritas yang tersedia
untuk dijual 94.124
Penyajian laporan keuangan
Neraca per 31 Desember 2008 dan laporan laba-rugi tahun 2008 Webb
Corp. akan memuat pos-pos dan jumlah-jumlah berikut ini:
Neraca
Aktiva lancar
Piutang bunga $
xxx
Investasi
Sekuritas yang tersedia untuk dijual,
pada nilai wajar $
195.000
Ekuitas pemegang saham
Akumulasi kerugian komprehensif $5.000
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan dan keuntungan lain-lain
Pendapatan bunga $
xxx
Beban dan kerugian lain-lain
Kerugian atas penjualan sekuritas $
4.214
Sebagian akuntan mendukung dicantumkannya keuntungan atau kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi dalam laba bersih dan bukan diperlihatkan
sebagai laba komprehensif lainnya. Akan tetapi, beberapa perusahaan, terutama
institusi keuangan menyatakan bahwa mengakui keuntungan dan kerugian atas
aktiva, tetapi tidak atas kewajiban, akan menimbulkan volatilitas yang
substansial dalam laba bersih.
Argumen ini meyakinkan bagi FASB. Akibatnya, keuntungan dan
kerugian yang belum terealisasi ini tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akan
tetapi, pendekatan ini tidak memecahkan sebagian permasalahan, karena
volatilitas modal masih terjadi. Hal ini dapat membuat sebuah perusahaan dapat
dengan leluasa mengatur laba bersih mereka dengan terlibat dalam perdagangan
keuntungan.
KESIMPULAN
Manajemen keuangan adalah proses mendapatkan dana, mengelola dana-dana tersebut untuk membiayai operasional
perusahaan dan menjadikan dana tersebut
menghasilkan laba bagi perusahaan serta mengendalikan aktivitas keuangan perusahaan. dari definisi tersebut
tampak jelas manajemen keuangan mempunyai
peran sentral dan strategis bagi perusahaan.
Tugas pokok
manajer keuangan mempunyai adalah sebagai berikut :
·
Merencanakan &
menganalisa keuangan perusahaan
·
Mengelola keuangan
perusahaan
·
Mengatur struktur finansial
dan struktur modal perusahaan.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang
dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan
atau kurang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar